Kegiatan pelatihan MC / pembawa Acara polres Sragen
Giat dipimpin Kasat Binmas dan Kbo.
Kegiatan pelatihan MC / pembawa Acara polres Sragen
diikuti 69 orang Babin dan Polmas Jajaran dan Polwan
dengan materi:
TEHNIK KOMUNIKASI SOSIAL
PENGETAHUAN RINGKAS BERBICARA DIDEPAN PUBLIK
0leh : AKP. SUSENO, S.H, M.Si
Komunikasi
Hubungan timbal balik antar manusia yang menggunakan bahasa ( Verbal / lisan ), Isyarat ataupun tulisan untuk menyampaikan pesan tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung ( dengan media komunikasi )
Unsur dalam Komunikasi :
1. Komunikator : Yaitu orang yang menyampaikan pesan.
2. Komunikan : Yaitu orang yang menerima pesan.
3. Komunike atau message : Yaitu pesan.
Pesan adalah misi pikiran yang menjadi kehendak seseorang yang disampaikan untuk mempengaruhi, mendorong, menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.
Pengetahuan Ringkas Tehnik Komunikasi Sosial
- Sepanjang tidak mengalami Bisu siapapun bisa menjadi seorang Komunikator
yang baik didepan Publik
- Kemampuan berkomunikasi didepan orang banyak pada dasarnya adalah
Ketrampilan yang perlu diasah
- Tidak ada orang yang tiba – tiba mampu tampil baik dalam berpidato bak Orator agitator ( Pidato yang menghasut / menggerakkan Pendengar )
- Untuk tampil baik perlu proses belajar, berulang – ulang tampil dan mengevaluasi penampilannya, baik cara berbicara, materi yang dibicarakan termasuk meminta masukan dari pendengar
- Kemampuan mengemas suatu pesan / Isi pembicaraan menentukan Keberhasilan misi.
- Buatlah pesan yang singkat, sederhana, mudah dipahami, tidak bertele tele sehingga inti materi yang dibicarakan tidak melebar.
- Hindari kalimat yang panjang. ( kalimat beranak, bercucu ) sehingga sulit dipahami.
- Tampilkan suara alami anda dan arahkan untuk memiliki style yang khas dan tidak dibuat buat.
1.
Pemula
Kendala setiap pemula ketika akan tampil :
1. Berdebar – debar / deg – degan.
2. bicara berguman atau bicara terlu cepat sehingga tidak jelas.
3. Yang dibicarakan tidak sistematis / teratur ( mengulang – ulang )
4. Urutan hal – hal yang dibicarakan tidak dipersiapkan
5. Kehabisan bahan / tidak dapat mengatur waktu
6. Asal tampil / tidak mempelajari siapa yang jadi Pendengar / audience.
7. Bicara lepas seperti tidak dipikir, sehingga lupa lupa materi.
8. Mulut maunya bicara secepat Pikiran.
Latihan bagi Pemula
Untuk mengurangi rasa takut, deg – degan, nerveus, demam panggung dan lain – lain, lakukan :
a. Ambil napas dalam – dalam, tahan sebentar dan keluarkan sedikit demi
demi sedikit, dan lakukan berulang - ulang beberapa saat sebelum tampil / naik mimbar.
b. Buat catatan ringkas urutan pokok pembicaraan :
1). Salam ( Assalamu Alaikum Wr, Wb, Salam Sejahtera, dll )
2). Syukur ( Kepada Tuhan )
3). Perkenalan Singkat
4). Maksud Pertemuan
5). Inti Pokok hal yang dibicarakan ( dapat juga sebuah Hipotesa =
Pernyataan yang perlu diuji lebih lanjut )
6). Permasalah yang ada
7). Pembahasan
8). Solusi yang ditawarkan
9). Himbauan
10). Tanya Jawab
11). Permintaan maaf atas segala kekurangan
12). Penutup
13). Salam.
c. Buatlah poin – poin penting materi yang ingin anda sampaikan sebagai inti pokok hal yang dibicarakan. Hal tsb. Untuk memudahkan alur pembicaraan yang akan anda kemukakan.
d. Untuk berlatih, buatlah naskah sesuai dengan urutan diatas, gunakan bahasa yang sederhana, uraian tidak beretle – tele, kemudian hafalkan, selanjutnya berlatihlah sendiri dengan merenung ( Pidato tidak diucapkan / diam )
- Jika mulai siap, carilah kesempatan untuk berbicara didepan beberapa orang
- Bicara jangan terburu – buru, baik jika kalimat yang dibuat tidak beranak, bercucu yang menjadikan sulit dipahami
- Semakin sering berlatih pasti akan semakin teratur dan mampu menguasai emosi dalam berpidato.
Tip berbicara didepan orang banyak
Untuk berbicara di depan orang banyak harus sadar :
1. Sadar Tugas, Fungsi dan Peranan.
Artinya sebagai kita sebagai Polri yang membawa Misi dalam :
a). Pembinaan Kamtibmas
b). Pembinaan Kesadaran Hukum
Hal tersebut untuk mengendalikan materi pembicaraan supaya tidak keluar
dari misi tersebut.
2. Sadar Bicara
Yang dimaksud adalah kita memahami sejauh mana ( batasan ) apa yang bisa
kita ungkapkan didepan Publik.
Barangkali kita tahu banyak tentang sesuatu, tetapi kadang kita lupa batas pembicaraan, karena ada hal – hal yang tidak selayaknya disampaikan ke masyarakat.
Contoh : Bicara tentang Temuan mayat yang mati tenggelam dan terdapat
luka, yang kita sampaikan cukup harus dilakukan outopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Meskipun pun kita tahu, proses outopsi atau bedah mayat itu seperti apa, namun hal tersebut tidak perlu diungkapkan kemasyarakat, sebab bisa menimbulkan kengerian atau bahkan menghambat tugas Polisi, misalnya keluarga korban keberatan untuk dilakukan outopsi terhadap korban dls.
3. Sadar Pendengar
Sebuah Pesan ( Message ) dalam komunikasi diharapkan bisa dipahami oleh
pendengar sehingga tindak lanjutnya dapat dilaksanakan oleh masyarakat.
Oleh sebab itu pelajari ciri – ciri kelompok, golongan masyarakat, tingkat pendidikan, agama, jenis kelamin dls. Hal tersebut agar pendengar / yang diajak bicara nyambung, mengerti apa yang dibicarakan. Jadi tidak asal bicara, terlebih sesuatu yang dibicarakan sampai membuat tidak nyaman bagi pendengarnya. Intinya kita sadar siapa yang akan mendengarkan pidato.
4. Sadar Materi Pembicaraan
- Tidak semua hal yang ada dalam pikiran kita dibutuhkan oleh
masyarakat, masyarakat memerlukan hal – hal praktis, sederhana dan bisa dilakukan.
- Buat kerangka pikiran materi yang akan diberikan agar arah pembicaraan konsisten pada rel yang kita harapkan.
- Persiapkan materi yang sesuai jika menggunakan Slide / LCD pelajari
terlebih dahulu agar materi fokus, tidak menyimpang.
Selamat belajar, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar